Minggu, 11 September 2011

stop pesimis

semua tetap begitu
hah apa yang terjadi biarkanlah
"toh aku hanya pemeran" pikir seorang pesimis
tapi tidak itu bukan kita
bukan, bukan sama sekali
kita berpikir tentang hidup bergandeng sukses di masa depan
kita berlaku adil pada dunia dan pada sesudahnya di masa sekarang
kita adalah petarung handal
kita adalah pemimpin amanah
kita bukan pecundang, mulut berbusa tapi aksi nol

kita sang pemimpi
aku, kamu, dia dan itulah kita pemimpi ulung
aku bermimpi menjelajah dunia
menemui manusia dibelahan benua lain
"mimpi mutlak!"  si Pesimis mulai muak

















Jumat, 29 Juli 2011

Rinduku,,

Kutemui Kau dipenghujung malam
bersama nyanyian jangrik yang mulai terdengar amat nyaring
rinduku malam ini begitu membuncah
begitu banyak cerita yang ingin kusampaikan
cerita ini semakin klimaks tersimpan dimemori otakku
ingin kuluapkan semuanya kepadamu, hanya kepadamu

kutemui Kau dipenghujung malam
Engkau tahu betapa rindu ini tak dapat kutahan lagi
rindu ini tak dapat kusimpan lagi
dadaku terlalu sesak menahan setiap rindu-rindu yang tak sempat terbalaskan
ini salahku yang tidak menepati janji untuk menemui dipenghujung malam
Setiap saraf diotakku tak henti mengingatmu hingga rindu ini seakan seperti gunung yang siap memuntahkan laharnya

Kutemui kau dipenghujung malam
Kupenuhi janjiku dipenghujung malam untuk mengobati rinduku yang telah menjalar disekujur tubuh
Tahukah engkau mengapa aku merindu
karena aku ingin memiliki saat-saat itu kembali
saat-saat begitu hangat
saat aku mulai bercerita dengan khusuk tentang hari-hari yang kulewati
saat bulir-bulir kristal jatuh dengan lembut
begitu indahnya saat itu
dan aku akan semakin merindukannya
pertemuan dipenghujung malam itu Ya Rabb,,,







Sabtu, 23 Juli 2011

PEMIMPIN



saya bukan ingin bicara tentang pemimpin yang baik atau bagaimana menjadi pemimpin yang baik, saya hanya ingin berbagi tentang sosok pemimpin dimata saya. Pemimpin yaaa pemimpin,kalian pasti tau apa itu pemimpin setidaknya secara gamblang pemimpin itu orang yang menjadi pusat perintah bagi anggotanya, mengapa saya katakan perintah ya karena pemimpin ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab atas terlaksananya sebuah tujuan, jadi dialah orang yang seharusnya menjadi pemikir sejati yang harus membuat strategi sehingga tujuan bersama dapat tercapai.

saya sering berkata saya tidak mau jadi presiden, tidak mau jadi gubernur, tidak mau jadi bupati,ya karena yang saya lihat mereka amatlah sibuk dengan urusan yang dipimpinnya dan saya bahkan berpikir jangan-jangan dimimpi saja pikiran itu tak pernah usai. Tetapi lihat para penonton pemimpin yang jadi komentator, bukan saya menyalahkan orang yang selalu berkomentar tentang kepemimpinan si fulan tetapi yang saya lihat lidah mereka terlalu luwes mengatakan "SEHARUSNYA SI FULAN BEGINI" jika dia tau apa yang seharusnya dilakukan mengapa bukan dia yang jadi pemimpin. saya tau betul semua menginginkan yang terbaik, menginginkan semua berjalan sesuai dengan rencana,siapa yang tidak mau? dan saya tau betul itu semua keinginan kita tapi coba posisikan diri kita sebagai pemimpin tersebut tidak mudah jadi pemimpin, itu bukan pekerjaan yang mudah, memimpin diri sendiri saja kita belum tentu becus lantas pikirkan seorang presiden yang memimpin berjuta kepala yang memiliki pemikiran masing-masing, alangkah lucunya hingga harga cabe yang mahalpun presiden yang dapet "pedasnya".

Kritik dan saran amatlah penting demi kemajuan seorang pemimpin tetapi kritik yang begitu menghujam dan datangnya begitu bertubi-tubi bukanlah hal yang nikmat, berhak kita sebagai orang yang dipimpin memberi saran dan kritik kepada pemimpin dengan tujuan demi kebaikan bersama akan tetapi mari posisikan diri kita pada situasi yang dialami pemimpin kita,jangan mengkritik hanya dari sudut pandang diri sendiri karena itu bukanlah hal yang bijak.

menjadi pemimpin itu amat sukar karena itu tidak semua mau ditunjuk jadi pemimpin jika dia mau berpikir karena menjadi pemimpin yang amanah diperlukan ketegasan hati yang murni untuk memimpin.

Sabtu, 02 Juli 2011

ZAKI DAN SITI

Pagi itu siti sudah siap meluncur kembali ke kosannya tercinta. Tak semangat sebenarnya dia melangkahkan kaki dari rumahnya. Sebenarnya siti pulang kerumah untuk melepaskan penatnya dengan urusan skripsi yang tak kunjung selesai, sementara teman-temannya sudah siap dengan segala persiapan untuk wisuda sedangkan siti masih sibuk dengan jadwal bimbingan yang kadang tak karuan, Skripsi benar-benar mengalihkan dunianya. Perjalanan menuju ke kosannya yang membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dihabiskan siti untuk tidur saja, dia tak begitu berminat untuk membaca atau sekedar menyapa teman di dunia maya lewat update status facebooknya. Jam 10.00 WIB siti sudah berada dikosannya, dia rebahkan tubuhnya yang terasa remuk akibat guncangan mobil yang ia tumpangi tadi tapi itu hanya sebentar tiba-tiba Siti teringat dia belum membelikan bingkisan kecil sebagai hadiah ulang tahun untuk kekasihnya. Cepat Siti bergegas mengambil jilbab biru yang tergeletak dikursi yang biasa ia gunakan untuk bersantai sambil menonton tv, Siti pun pergi kesalah satu pusat perbelanjaan di dekat kosannya berharap dia bisa menemukan benda yang cocok untuk hadiah ulang tahun kekasihnya.
Sesampainya dipusat perbelanjaan tersebut siti langsung menuju salah satu toko, Mata siti tiba-tiba melirik sebuah dompet coklat dengan corak sederhana berupa garis-garis yang membentuk kotak-kotak disudut kirinya, siti teringat pernah suatu waktu melihat dompet kekasihnya yang terlihat sudah lama tak diganti. Akhirnya tanpa berlama-lama pilihan siti jatuh pada dompet coklat walaupun sempat ragu apakah kekasihnya menyukai hadiah itu. Pencarian sudah selesai siti pun kembali ke kosan tak lupa siti mengirim sms mengingatkan kekasihnya untuk mampir ke kosan "jangan lupa sore nanti mampir ke kosan",apa lagi kalau bukan untuk memberikan bingkisan kecil nan sederhana yang dia beli dengan sedikit pengorbanan harus diguyur hujan rintik-rintik ketika pulang membeli bingkisan tersebut.
Hari itu memang tepat ulang tahun kekasihnya yang ke 22 tahun, Siti sebenarnya berharap hari itu dapat dia habiskan berdua tetapi ternyata kesibukan kekasihnya menghalangi mereka untuk sekedar pergi makan sebagai perayaan ulang tahun. Kecewa pasti tapi siti hanya berusaha memaklumi tanpa banyak menuntut, kadang-kadang pertanyaan iseng dari teman-temannya mampir ketellinga siti ketika dia lebih senang berjalan kemana-mana sendiri padahal sudah punya kekasih, siti hanya bisa tersenyum dan berucap dalam hati " hoggh kekasihku bukan baby sitter yang harus menemaniku kemana-mana, dia pun bukan tukang ojek yang harus mengantarku kemana-mana". Ya hari ulang tahun kekasihnya hanya dilewatinya siti dikosan dengan menjelajah dunia maya yang akhir-akhir ini begitu bersahabat dengannya. Sore hari seperti telah dijanjikan kekasihnya, Zaki kekasih siti datang kekosannya dengan senyum khasnya, zaki datang sore sekali bahkan sebentar lagi azan magrib berkumandang. Bingkisan yang telah dibungkus rapi dengan kertas kado warna hijau warna kesukaan siti lengkap dengan kartu ucapan bewarna hijau juga, diberikannya kepada Zaki dengan celetukan "kok sore sekali datengnya", seperti biasa zaki hanya menjawabnya dengan senyum khas ala zaki walaupun begitu jauh di dalam hati siti berujar “aku sangat mencintai zaki”.
***
Siang itu seperti biasa setelah sholat Zuhur dan makan siang Siti mulai terpaku didepan layar 14 inci bukan untuk mengerjakan skripsinya yang mulai malas dia lihat, siang itu dia mulai menjelajah dunia maya, membaca apapun yang dia suka, update status via Facebook-nya atau Ngetwit untuk sekedar mengisi waktu yang terpaksa dia buat menjadi luang untuk mengalihkan perhatiannya dari skripsi. Tiba-tiba handphone-nya bergetar tanda sms masuk, dilihatnya sms masuk di handphone-nya ternyata sms tersebut dari zaki " jalan yuk ?". Senyum terpancar dari wajah siti, dibalasnya sms Zaki "boleh". Segera Siti mengganti baju dan jilbab ungu menjadi pilihanya hari itu. Tak lama zaki telah sampai dikosan siti, siti pun telah siap dengan hati senang. Siang hari yang cukup panas siti dan zaki pergi dengan motor kesayangan zaki menuju salah satu tempat yang biasa mereka kunjungi untuk sekedar makan dan ngobrol.Siti dan Zaki memang jarang pergi bersama seperti kebiasaan sepasang kekasih yang harus bertemu setiap hari. Karena telah lama tidak bertemu perbicaraan hari itu cukup panjang sampai pada pembicaraan yang paling membuat siti menyesal harus keluar diterik matahari yang membakar kulit sedangkan dikosan bisa menukmati udara sejuk sambil berselancar di dunia maya ditemani camilan. Pembicaraan mulai mengarah ke pembicaraan yang amat sangat teramat serius, Zaki mulai bicara tentang wanita lain, wanita lain yang telah menjadi kekasihnya selain siti, wanita lain yang begitu siti kutuk saat itu, wanita lain yang membuat siti sadar bahwa dia tidak cukup baik untuk zaki. Bagai dentuman hebat yang menghentam hati, memekakkan telinga, menyempitkan paru-paru untuk bernafas, siti mulai mendengarkan kata-kata dari mulut zaki yang mulai zaki urai tentang wanita itu dan alasan-alasaan yang mulai zaki rangkai untuk memberikan penjelasan pada siti mengapa zaki begitu lancang menduakan siti padahal zaki selalu berucap bahwa zaki sangat mencintai siti, jika saja rasa malu tidak ada lagi mungkin saat itu muka zaki telah ditamparnya didepan keramaian orang. Dengan hati yang kacau, siti berusaha menata bicaranya walaupun agak sulit kata-kata keluar dari mulutnya, diajaknya zaki pulang karena sungguh siti tak tahan lagi mendengar kata-kata zaki yang mulai memelas, siti tahu betul dia tak pandai untuk marah kepada zaki karena siti begitu menyayangi zaki, bagi siti zaki orang yang selalu bisa membuat hatinya tenang disaat matanya sudah tak bisa menahan air mata lagi. Tapi saat ini zaki lah orang yang mebuat hati siti kacau tak beraturan, sungguh hari yang sepantasnya diakhiri dengan hati yang senang karena hari itu setidaknya perayaan ulang tahun zaki yang sempat tertunda kemarin walaupun hanya sekedar makan dan ngobrol tapi itu lebih dari cukup bagi siti tetapi kenyataan berkata lain hari itu siti harus menahan sesak dihati walaupun begitu bagi siti tetap bertahan untuk tak berurai air mata karena baginya dia akan tampak semakin bodoh jika harus meneteskan air mata hanya untuk kebodohan zaki.
***
Seminggu berselang semenjak pernyataan zaki yang begitu membuatnya siti merenungi apa yang telah dilewatinya dengan zaki adalah salah. Seminggu tanpa komunikasi dengan zaki, siti mulai banyak membaca, membaca apapun yang membuat dia bisa melupakan sakit hatinya pada zaki sampai akhirnya siti membuka folder yang tersimpan di computer kesayangannya, folder yang telah lama sekali dia simpan dan siti beri nama folder tersebut MUSLIMAH. Di dalam folder itu siti menemukan file yang berisi :
Semoga kita bisa merenungkan ayat yang mulia,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32).

Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan jenis”. Memang, rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita tidak bisa memenej perasaan tersebut,maka akan menjadi mala petaka yang amat besar,baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang yang kita sukai. Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)

File itu sebenarnya telah lama siti dapatkan dari download di internet hanya saja siti menutup mata karena mungkin setan telah menutup mata hati siti, siti sudah terjerat “CINTA SEMU” yang akhirnya melukai hatinya dengan sangat lancang.
Dengan segala kesungguhan hati yang begitu kuat, mungkin Allah mulai membukakan hati siti untuk menyadari kesalahannya, Siti memutuskan hubungannya dengan Zaki bukan hubungan silaturahmi tetapi hubungan Pacarannya. Setelah sholat maghrib siti mengirimkan sebuah pesan singkat lewat handphone-nya kepada zaki, sengaja disampaikannya lewat pesan singkat karena mulut siti belum mampu berkata-kata kepada zaki :

Zaki, maafkan aku. Ini yang terbaik,
Lebih baik kita putus, thank for everything.

Ini memang tak mudah untuk siti karena siti tahu betul perasaannya pada zaki masih bergelayut dihati siti tetapi siti tahu ini hal yang terbaik, kadang untuk mendapatkan pelajaran yang terbaik rasa sakit itu perlu.

Sabtu, 18 Juni 2011

Wahai adam..

huh tatapan itu mengacaukan hati ku,ku sudah berusaha untuk tak terlalu khusuk memandang lelaki yang sejatinya belum halal untukku seperti kebiasaan jahiliyahku dulu. Tapi plis bukannya aku tak tahu sejak tadi kau memandangku, imanku masih terlalu rapuh ya Allah. Aku tak bisa menata tingkah lakuku jika kau memandangku seperti itu. aku benci tatapan itu, sungguh. taukah kau apa yang dikatakan rasul, pandangan pertama itu rezeki tapi pandangan berikutnya itu dosa,berhentilah melakukan itu padaku.Ketahuilah wahai adam aku sempat jatuh terjerembab di kubangan yang katanya Cinta.sungguh aku tidak menyalahkan cinta karena sejatinya aku tahu setanlah yang membungkus apik ekspresi yang katanya cinta,taukah kau wahai adam,ya itu semata karena pandangan dan aku tidak mau dianggap lebih bodoh dari keledai dengan memandang berlama-lama lelaki yang belum halal bagiku.


sejak itu,entah tak begitu aku tau apa yang membuatku begitu lantang berkata TIDAK UNTUK PACARAN yang aku tahu aku mulai terjebak drama dunia yang mengatasnamakan CINTA karena Pandangan mungkin tepatnya pandangan yang dibumbui setan.aku tak mau jatuh cinta,jatuh cinta itu sakit,aku ingin mendapatkan cinta dan menemuinya dengan anggun.Aku mengatakan ini sungguh bukan karena aku patah hati atau kata orang putus cinta, mungkin itu hanya momennya tapi yang aku tahu alasanku hanya Allah, Insya Allah.

Rabu, 25 Mei 2011

giving thanks to Allah

entah apa yang selalu membuat kita lupa bersyukur,,
bersyukur atas nikmat disetiap detik yang dilewati.
mungkin Allah sedang tertawa iba saat melihat kita menangis sejadi-jadinya karena keinginan yang tak terpenuhi,keinginan yang menurut mata awam kita baik sekali untuk diri ini.padahal Allah telah mengingatkan: "Boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jua Yang Maha Mengetahui (semua itu), sedang kamu tidak mengetahuinya. (al-Baqarah:216)

. Subhanallah, begitu jelas Allah ingatkan kita. Ya Allah ampuni hamba-Mu yang begitu angkuh, pantas saja ada sebuah pepatah bijak, "jika kamu tidak mengandalkan Tuhan pantas saja kamu kebingungan".
aku membayangkan Allah sedang mengasihani kita disaat kita berkeluh kesah sejadi-jadinya saat apa yang diharapkan tak kunjung jadi kenyataan, padahal jauh disana Allah telah menyiapkan yang lebih baik dari yang kita harapkan, ya Karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik buwat hamba-Nya.
aku membayangkan Allah sedang tersenyum getir disaat apa yang telah dianugerahkannya ternyata tidak membuat hamba_Nya bersyukur,,
firman Allah Q.S. Ibrohim (14): 7: "Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih".

Selasa, 17 Mei 2011

JANGAN TAKUT DIBILANG ANEH

"Dunia memang aneh", Gumam Pak Ustadz

"Apanya yang aneh Pak?" Tanya Penulis yang fakir ini..

"Tidakkah antum (kamu/anda) perhatikan di sekeliling antum, bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa"

"Coba antum rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum ke masjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang antum miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami" Kata Pak Ustadz.

Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang maghrib, penulis bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menunju masjid yang berjarak sekitar 200 M dari rumah.

Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya"

"Aduh, tumben nih rapi banget, kayak pak ustadz. Mau ke mana, sih?" Tanya ibu muda itu.

Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz di atas, menjadi sesuatu yang lain rasanya...

"Kenapa orang yang hendak pergi ke masjid dengan pakaian rapi dan memang semestinya seperti itu dibilang"tumben"?

Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan memberi makan anaknya di tengah jalan, di tengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja?

Kenapa orang ke masjid dianggap aneh?

Orang yang pergi ke masjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton reality show "TAKE ME OUT" .

Orang ke masjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol di pinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.

Orang ke masjid terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor karena kehujanan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum,

"Kamu akan banyak menjumpai "keanehan-keanehan" lain di sekitarmu," kata

Pak Ustadz.
"Keanehan-keanehan" di sekitar kita?

Cobalah ketika kita datang ke kantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak "aneh" di tengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan mengobrol.

Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh di tengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat di akhir waktu.
Cobalah berdzikir atau tadabur al Qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh di tengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya nyaman dan tidak silau. Orang yang mau shalat malah serasa menumpang di tempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang di tempat shalat. Aneh, bukan?

Cobalah hari ini shalat Jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah ke dua menjelang selesai.

Cobalah anda kirim notes, artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh di tengah-tengah kiriman e-mail yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu, dan test... test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al Qur'an, pasti akan terasa aneh di tengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar.


Jangan takut dibilang "tumben" ketika kita pergi ke masjid, dengan pakaian rapi, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al Qur'an (Al A'raf:31)

Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha di kantor, wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karuan.

Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.

"Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (Annisaa:103)

Jangan takut untuk shalat Jum'at/shalat berjama'ah berada di shaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. Karena di shaf terdepan itu ada kemuliaan sehingga di jaman Nabi Salallahu'alaihi wassalam para sahabat bisa bertengkar cuma gara-gara memperebutkan berada di shaf depan.

"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui". (Al Jumu'ah:9)

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al Qur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali kita menyerukan, sekali kita kirim artikel, lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, lenyap donk ladang amal kita....

Kalau yang kirim e-mail humor saja, gue/elu saja, test-test saja bisa kirim e-mail setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat. Aneh nggak, sih?

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, atau sok tahu. Lha wong itu yang disuruh kok,

"sampaikan dariku walau satu ayat"

(potongan dari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari hadits Abdullah Ibn Umar).

Jangan takut baca e-mail dari siapapun, selama e-mail itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca e-mail dari orang-orang terkenal, e-mail dari manager atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja, atau dari e-mail yang isinya asal kirim saja.

Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya.

Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.

Lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun manhaj dan syari'at yang benar.
Kenakan jilbab dengan teguh dan sempurna, meskipun itu akan serasa aneh ditengah orang-orang yang berbikini dan ber 'you can see'.
Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral.
Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelamatkan kita?

Selamat jadi orang aneh yang bersyari'at dan bermanhaj yang benar.

Sabtu, 23 April 2011

it's just short story,,,

tangan ku tergerak untuk copas cerita ini, i don't know why,
(Repost) Aku ingin Mencintaimu Dengan Sederhana .................................... De'... de'... Selamat Ulang Tahun..." bisik seraut wajah tampan tepat di hadapanku. "Hmm..." aku yang sedang lelap hanya memicingkan mata dan tidur kembali setelah menu...nggu sekian detik tak ada kata-kata lain yang terlontar dari bibir suamiku dan tak ada sodoran kado di hadapanku. Shubuh ini usiaku dua puluh empat tahun. Ulang tahun pertama sejak pernikahan kami lima bulan yang lalu. Nothing special. Sejak bangun aku cuma diam, kecewa. Tak ada kado, tak ada black forest mini, tak ada setangkai mawar seperti mimpiku semalam. Malas aku beranjak ke kamar mandi. Shalat Subuh kami berdua seperti biasa. Setelah itu kuraih lengan suamiku, dan selalu ia mengecup kening, pipi, terakhir bibirku. Setelah itu diam. Tiba-tiba hari ini aku merasa bukan apa-apa, padahal ini hari istimewaku. Orang yang aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari ini cuma memandangku. Alat shalat kubereskan dan aku kembali berbaring di kasur tanpa dipanku. Memejamkan mata, menghibur diri, dan mengucapkan. Happy Birthday to Me... Happy Birthday to Me.... Bisik hatiku perih. Tiba-tiba aku terisak. Entah mengapa. Aku sedih di hari ulang tahunku. Kini aku sudah menikah. Terbayang bahwa diriku pantas mendapatkan lebih dari ini. Aku berhak punya suami yang mapan, yang bisa mengantarku ke mana-mana dengan kendaraan. Bisa membelikan blackforest, bisa membelikan aku gamis saat aku hamil begini, bisa mengajakku menginap di sebuah resort di malam dan hari ulang tahunku. Bukannya aku yang harus sering keluar uang untuk segala kebutuhan sehari-hari, karena memang penghasilanku lebih besar. Sampai kapan aku mesti bersabar, sementara itu bukanlah kewajibanku. "De... Ade kenapa?" tanya suamiku dengan nada bingung dan khawatir. Aku menggeleng dengan mata terpejam. Lalu membuka mata. Matanya tepat menancap di mataku.. Di tangannya tergenggam sebuah bungkusan warna merah jambu. Ada tatapan rasa bersalah dan malu di matanya. Sementara bungkusan itu enggan disodorkannya kepadaku. "Selamat ulang tahun ya De'..." bisiknya lirih. "Sebenernya aku mau bangunin kamu semalam, dan ngasih kado ini... tapi kamu capek banget ya? Ucapnya takut-takut. Aku mencoba tersenyum. Dia menyodorkan bungkusan manis merah jambu itu. Dari mana dia belajar membukus kado seperti ini? Batinku sedikit terhibur.. Aku buka perlahan bungkusnya sambil menatap lekat matanya. Ada air yang menggenang. "Maaf ya de, aku cuma bisa ngasih ini. Nnnng... Nggak bagus ya de?" ucapnya terbata. Matanya dihujamkan ke lantai. Kubuka secarik kartu kecil putih manis dengan bunga pink dan ungu warna favoritku. Sebuah tas selempang abu-abu bergambar Mickey mengajakku tersenyum. Segala kesahku akan sedikitnya nafkah yang diberikannya menguap entah ke mana. Tiba-tiba aku malu, betapa tak bersyukurnya aku. "Jelek ya de'? Maaf ya de'... aku nggak bisa ngasih apa-apa.... Aku belum bisa nafkahin kamu sepenuhnya. Maafin aku ya de'..." desahnya.

Aku tahu dia harus rela mengirit jatah makan siangnya untuk tas ini. Kupeluk dia dan tangisku meledak di pelukannya. Aku rasakan tetesan air matanya juga membasahi pundakku. Kuhadapkan wajahnya di hadapanku. Masih dalam tunduk, air matanya mengalir. Rabbi... mengapa sepicik itu pikiranku? Yang menilai sesuatu dari materi? Sementara besarnya karuniamu masih aku pertanyakan. "A' lihat aku...," pintaku padanya. Ia menatapku lekat. Aku melihat telaga bening di matanya. Sejuk dan menenteramkan. Aku tahu ia begitu menyayangi aku, tapi keterbatasan dirinya menyeret dayanya untuk membahagiakan aku. Tercekat aku menatap pancaran kasih dan ketulusan itu. "Tahu nggak... kamu ngasih aku banyaaaak banget," bisikku di antara isakan. "Kamu ngasih aku seorang suami yang sayang sama istrinya, yang perhatian. Kamu ngasih aku kesempatan untuk meraih surga-Nya.. Kamu ngasih aku dede'," senyumku sambil mengelus perutku. "Kamu ngasih aku sebuah keluarga yang sayang sama aku, kamu ngasih aku mama...." bisikku dalam cekat. Terbayang wajah mama mertuaku yang perhatiannya setengah mati padaku, melebihi keluargaku sendiri. "Kamu yang selalu nelfon aku setiap jam istirahat, yang lain mana ada suaminya yang selalu telepon setiap siang," isakku diselingi tawa. Ia tertawa kemudian tangisnya semakin kencang di pelukanku. Rabbana... mungkin Engkau belum memberikan kami karunia yang nampak dilihat mata, tapi rasa ini, dan rasa-rasa yang pernah aku alami bersama suamiku tak dapat aku samakan dengan mimpi-mimpiku akan sebuah rumah pribadi, kendaraan pribadi, jabatan suami yang oke, fasilitas-fasilitas . Harta yang hanya terasa dalam hitungan waktu dunia. Mengapa aku masih bertanya. Mengapa keberadaan dia di sisiku masih aku nafikan nilainya. Akan aku nilai apa ketulusannya atas apa saja yang ia berikan untukku? Hanya dengan keluhan? Teringat lagi puisi pemberiannya saat kami baru menikah... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... ..

Jumat, 22 April 2011

SABAR

SABAR,,
Hah itukan kata yang selalu mampir ditelingaku, kata yang begitu akrab. Kata yang terdiri dari lima huruf S A B A R, adekku syifa yang baru berumur 4 tahun aja bisa nyebutnya “ sabar ayuk tu”. Menurut KBBI, “sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: ia menerima nasibnya dng --; hidup ini dihadapinya dng --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: segala usahanya dijalankannya dng --;”. Jadi orang yang sabar adalah orang yang tahan menghadapi cobaan dengan salahnya tidak lekas marah, Bisa dibilang dong kalo orang yang gampang banget marah itu bukan orang yang sabar, hal ini bukan bearti marah nggak boleh, kalo menurut Mario Teguh, orang yang nggak pernah marah belum tentu orang yang sabar, mereka hanya tak bisa marah. Marah tidaklah salah tetapi cara mengekspresikannya yang kadang salah, maka dari itu ada suatu kutipan yang mengatakan, “Barangsiapa tidak marah, maka ia lemah dari melatih diri. Yang baik adalah, mereka yang marah namun bisa menahan dirinya.” [Imam al-Ghazali, dari kitab Ihya’ Ulumuddin]. Rasul bersabda, “kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad), suatu ketika rasul pernah berkata kepada Abu Bakar, Saat kau menahan amarahmu tadi, aku melihat banyak malaikat mengelilingimu, maka akupun tersenyum, saat yang kedua kali kau tetap bisa menahan amarahmu, para malaikat semakin banyak mengelilingimu, dan akupun semakin tersenyum, hingga yang ketiga kali kau tidak mampu menahan amarahmu dan marah, seluruh malaikat tadi pergi dan iblis yang ada disampingmu, lalu akupun pergi karena tidak ingin dekat dengannya, aku juga tidak mau mengucapkan salam kepadanya. Subnallah, betapa mulia orang yang mampu mengendalikan amarahnya.
Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar. Dalam surat Ali Imran (3: 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.", jadi salah besar jika dikatakan “SABAR ADA BATASNYA”, itu sama halnya membatasi kita untuk mendapatkan Cinta Allah. Allah mengatakan dalam al-Qur'an (13: 23 - 24); "(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. Kesabaran memang pahit untuk dikecap tetapi yakinlah buahnya amatlah manis, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45).

Kamis, 14 April 2011

For YOU

by: Ana Humayrah

bismillah….
wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudzku, imam ku dan ayah dari anak-anakku, engkau yg membersamai perjalananku nanti…
apakah yg sedang kau lakukan disana?
aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak…
aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat… mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat…
aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti…
aku percaya Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu…
aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu…
aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya…
aku percaya,kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri dsana, di belahan bumi manapun kau berada…
aku pun begitu sayang…
aku sedang belajar… belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna…
aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga islami dan kluarga Qur’ani yg aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu… karna kau tahu?meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti…
aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu…
aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah… seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa… seseorang  yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu…
akupun ingin menjadi ‘aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya,saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yg lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘aisyah”…
aku ingin mejadi fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja…
tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil di pelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu… cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku…
usahaku ini tidak mudah sayang, begitupun usahamu..kuyakin itu..
maka tetaplah dalam jihadmu..tetaplah dalam usahamu..tetaplah dalam ikhiarmu… aku yakin kau kuat disana, dan doakanlah agar akupun kuat dsni dalam jihad dan ikhtiarku…bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon… karna doa yg dapat menolongku…
hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan  separuh dien… dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama…
dan nanti..terimalah aku apa adanya jika aku belum bsa mejadi khadijahmu, ‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar… tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka… dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini…
teruntukmu yang ada disana,kuatlah..dan bersabarlah…
bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya karnaNya…aamiin,

Rabu, 13 April 2011

Akhi.. Ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Jangan engkau puja puji kami bila pujianmu hanyalah janji-janji yang tak menentu. Hanya membuatku terlena dan terbuai hingga kami lupa bahwa kita sedang bermaksiat. Kau puji diriku,tapi kau hanya ingin membuatku tersenyum dan makin terbuai rayuanmu. Tidak.. tidak akhi,kami ingin kau puji setelah kau halal bagiku. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Tak akan kami langgar iffah ku dengan ajakan khalwat dari mu.
Engkaupun sebenarnya tau,hal itu hanya akan menimbulkan badai kelabu yang membuat kita tak berdaya karna pihak ketiga yang tak lain syetan yang ada di dekat kita. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Jagalah sikapmu pada kami,maka akankami jaga sikapku padamu,kami lemah akan sanjunganmu. Kecintaan ini ingin kami persembahkan kelak untuk suami,cinta nan kasih ini yang akan kami tuai untuk mencari ke ridhoan suami kelak. Jadi bagaimana mungkin kami mencinta pada hal yang tidak halal bagi kami, tentu Allah tak akan pernah ridho pada kami. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Jilbabku untuk melindungi kehormatan kami,santun kami untuk menjaga iffah . Jangan kau lenakan kami agar kami lepas kehormatan di hadapanmu sebelum engkau halal bagi kami. kami ingin engkau ikut menjaga kehormatan kami dengan menjaga kami,bukan malah membawa pada kenistaan. Agar kau mampu menjaga kami secara utuh,Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
kami memang tak sesempurna Aisyah dalam kecerdasan nya ataupun Fatimah dengan kelembutannya. Tapi kamiakan berusaha cerdas layaknya Aisyah dalam naunganmu dan kami akan berusaha selembut Fatimah dalam menenangkanmu.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar,tapi kau akan menjadi hebat layaknya Ali ketika kau menjaga kami dalam kelemahan kami dan kau akan sekuat Umar agar kami tidak selalu menjadi tulang yang bengkok. Kami butuh imam yang bisa menjaga ke imanan,bukan yang mebawa kami pada jurang maksiat. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Sungguh,kami memang tidak mampu menahan kala kami jatuh hati,tapi kami tak akan mengobral pesona kami hanya karna cinta yang menuntut nafsu pada keramahan syetan pada kami. Bukanlah jatuh cinta bila kau ajak kami pada kemaksiatan. Bila kau memang jatuh cinta pada kami,jangan kau bebankan deritamu pada hati yang akan memuntutmu untuk berbuat nista. Ijinkan kami menjaga hatimu,agar kita bisa menjelang bersama Jannah Nya.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..


“Wahai jika engkau memiliki cinta
Dan telah terdorong dengan kerinduan
Maka anggaplah jarak perjalanan itu dekat
Karna kecintaan dan kerelaanmu pada penyeru
Ketika mereka menyeru..!!
Maka katakanlah,kami penuhi panggilanmu.
Seribu kali dengan sempurna
Janganlah kau berpaling
Hanya karna melihat gerimis
Jika engkau melihatnya “( Fii Zilalil Mahabbah )”
 Sumber : http://www.facebook.com/#!/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/akhi-ku-tunggu-pinanganmu/10150212981256042

Selasa, 12 April 2011

Cinta Sebatas Coklat, Oh God!

Coklat.
Pernah melihat coklat? *pertanyaan bodoh* hehe. Ya tentu saja!
Rasanya sangat sulit menemukan manusia yang tak mengenal coklat.
Tua muda. Laki-laki perempuan. Semua mengenal coklat.
Rasa manisnya yang khas dengan warna yang serupa dengan namanya. Coklat.
Dari sekedar buah yang pahit, coklat telah bermetamorfosa menjadi pelbagai makanan yang menggoda selera.
Mulai dari permen hingga menjadi si hitam manis, brownis.

Cinta.
Aah sungguh indah padanan huruf yang merangkainya. Terlebih makna yang terkandung di dalamnya.
Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah pun berkata tentang cinta.
Beliau mengungkapkan bahwa cinta merupakan suatu perasaan yang disusul dengan kehendak dan kecenderungan. Kecenderungan untuk mengungkapkan cinta itu sendiri. Cinta untuk menunjukkan cinta.
Namun sayang, sayang sayang sribu kali sayaaaang *hehe, intermezo*
cara mengekspresikannya yang kadang salah melangkah. What’s wrong?
Para pemuja cinta yang kebanyakan para remaja, sering sekali kebablasan memaknai kata cinta. Pacaran.
Kata satu ini begitu menghipnotis ribuan budak cinta. Cinta itu butuh ekspresi. Begitu alasan mereka membuat dalih. Harus diungkapkan. Sambungnya dengan semangat berapi-api. Sekaligus sebagai ajang untuk mengetahui sifat dan sikap pasangannya. Seakan tak mau kalah, bak sang sales memperkenalkan produknya.

Cinta dan Coklat
Kembali ke menu awal kita tadi. Coklat. Entah sejak kapan berlakunya dan dari mana pilosofinya. Kini coklat menjadi simbol pernyataan cinta sepasang manusia. Sang gadis menunggu pujaan hati agar mau menghadiahkan coklat padanya. Si bujang pun tak mau kalah, berlomba membeli coklat untuk kekasihnya. Sayang, ini lambang cinta ku pada mu. Rayuan gombal cap cicak menyertai prosesi pemberian coklat kepada sang pacar. Dengan gampangnya, gadis pun tersipu malu menerima hadiah itu sambil berkata. Terima kasih sayang, kau membuat hati ku terbang melayang tak karuan. Bweuh.

”Bukankah terlalu dangkal mengekspresikan CINTA dengan PACARAN apalagi hanya dengan sebatang coklat?”.
Oops, sepertinya para pacaranmania sedikit terusik dengan kalimat sederhanaku ini. Hehe.
Cinta itu terlalu agung untuk diikat dengan simpul fatamorgana bernama pacaran. Status ilegal yang hanya dihalalkan oleh syetan. Mengekspresikan cinta dengan duduk berduaan. Padahal sangat keras syariat memberi batasan karena yang ketiga adalah syetan.
Menunjukkan cinta dengan berjalan berpegangan tangan. Padahal nyata peringatan dalam kisah kepala ditusuk besi panas menyala lebih disukai daripada memegang yang bukan mahram.
Menatap sayang sang pujaan. Padahal zina mata adalah dengan pandangan.
Rindu bila sehari tak mendengar suara kekasih tercinta. Padahal zinanya telinga adalah dengan suara.
Na’udzubillah tsumma Nau'dzubillah.

Lantas. Apa yang bisa kalian harapkan darinya? Agar lebih memahami? Itu dusta!!! Tak ada yang menjamin. Banyak contoh kasus pacaran meradang ditengah jalan. Patah hati lalu bunuh diri. Apa manfaat dari pacaran? Setiap hari was-was pacar mendua hati. Salah sedikit bicara tak cocok lagi. Kemudian pergi tanpa ingat janji hidup semati. Yang ditinggal menangis berhari-hari. *alay bin lebay*.
Buka mata kalian. Rasakan dengan hati. Sadarlah, Sobat. Cinta itu terlalu agung untuk dihargai hanya dengan sebatang coklat. Meski dengan coklat terbaik di dunia sekali pun.
Sadarlah...

Dan untuk para wanita. Waspadalah, ungkapan cinta seorang pria dengan pacaran sesungguhnya adalah bukti kepengecutannya. Hanya laki-laki bermental tempe yang tak mampu bertanggung jawab. Jangan mau dibodohi!! Saatnya kebal terhadap rayuan gombal cap cicak. Ucapkan dengan lantang. Bawa pergi jauh cinta mu atau nikahi aku bila kau mampu.

*** belajarmenulis ***
Sumber : Erra Andesta
http://www.facebook.com/login/setashome.php?ref=genlogin#!/note.php?note_id=10150148513211991